TEMPO.CO, Paris - Meminum kopi dan
minuman lain dalam kondisi yang sangat panas "kemungkinan" menyebabkan
kanker esofagus (saluran makanan). Hal itu diungkapkan sebuah badan di
bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu, 15 Juni 2016, sambil
menyangkal dampak negatif minuman kafein itu pada suhu normal.
Menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), untuk
beberapa jenis kanker, ada indikasi bahwa kopi mungkin bermanfaat. Namun
kopi bukan diminum melebihi suhu 65 derajat Celcius.
Badan itu
mengatakan satu dari lebih seribu penelitian memutuskan minuman sangat
panas "kemungkinan memberikan efek karsinogenik kepada manusia". "Tidak
peduli apa jenis cairan, yang penting adalah suhu," kata ahli
epidemiologi, Dana Loomis, yang mengambil bagian dalam penelitian
minuman panas paling populer dunia.
IARC melihat studi penuh ilmiah terbitan sambil mempertimbangkan kemungkinan korelasi penyakit kanker dengan minum kopi atau mate, minuman herbal dari Amerika Selatan yang populer di Asia Barat.
Menurut evaluasi akhir, keduanya diklasifikasikan sebagai "potensi penyebab kanker atau cancerogenic kepada manusia" sejak 1991.
IARC menyatakan bukti yang dikumpulkan sejak itu tidak mengaitkan
minuman sehubungan dengan meningkatnya risiko kanker, tapi hanya jika
diminum pada suhu melebihi 65 derajat Celcius.
"Ulasan di Cina, Iran, Turki, dan Amerika Selatan di mana teh atau mate diminum
dengan sangat panas (sekitar 70 derajat Celcius) menemukan risiko
kanker esofagus meningkat ketika suhu minuman meningkat," ujar IARC,
seperti dilansir Time, 15 Juni 2016.
TIME.COM | DW | YON DEMA
No comments:
Post a Comment