Search This Blog

Thursday 28 August 2014

Separuh Ekspor Kopi RI Masuk ke Pasar AS


Wiji Nurhayat - detikfinance
Kamis, 28/08/2014 16:27 WIB

Jakarta -Amerika Serikat (AS) merupakan pasar terbesar untuk ekspor kopi Indonesia. Separuh atau 50% ekspor kopi Indonesia ditujukan ke pasar Negeri Paman Sam.

"Permintaan kopi kita ke AS cukup besar. Saat ini saja 50% ekspor kopi kita itu ke AS," ungkap Ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia Agam L Pahlevi saat ditemui di Hotel Sahati, Ragunan, Jakarta, Kamis (28/08/2014).

Total ekspor biji kopi Indonesia (arabica dan robusta) pada 2009 sebesar 510.000 ton dengan nilai US$ 835 juta. Sedangkan 2010 agak menurun dengan jumlah tonasi sebesar 435.000 ton dengan nilai US$ 812 juta.

Kemudian pada 2011 volume ekspor biji kopi Indonesia turun menjadi 350.000 ton, meskipun nilainya naik menjadi US$ 1 miliar. Lalu pada 2012 naik menjadi 450.000 ton dengan nilai US$ 1,2 miliar, dan 2013 tumbuh menjadi 532.000 ton dengan nilai sama US$ 1,2 miliar.

"Target tahun ini kita bisa ekspor mencapai US$ 1,5 miliar," imbuhnya.

Agam menjelaskan, besarnya ekspor biji kopi Indonesia khususnya arabica ke AS disebabkan karena menjamurnya kafe yang menjual kopi (coffee shop). Jumlah coffee shop di AS cukup besar dan sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di sana.

Di tempat yang sama, pemilik Anomali Coffee Irvan Helmi berpendapat, sekarang coffee shop di AS memasuki era generasi ke tiga (the third wave). Maksudnya adalah kopi yang ditawarkan lebih banyak jenis specialty coffee yang banyak dihasilkan di Indonesia.

"Kalau kita lihat ada culture coffee yang baru terbentuk di AS. Berbeda dari kafe yang biasa, coffee shop di sana betul-betul memperhatikan kualitas dan identitas kopi yang erat sekali dengan specialty coffee. Selain kualitas dan cita rasanya, mereka (konsumen) sangat peduli tentang cerita asal-usul kopi dan kekhasan kopi yang diminum," jelasnya.
(wij/hds)

Tuesday 24 June 2014

Gelar Pameran Kopi, 42 Pengusaha Kumpul di Kantor Kemenperin


Dana Aditiasari - detikfinance
Selasa, 24/06/2014 12:28 WIB

Jakarta -Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Seminar dan Pameran Kopi Nusantara 2014 di Plaza Industri, Kemenperin, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (24/6/2014).

Acara diselenggarakan melalui Direktorat Jenderal Industri Agro bekerjasama dengan Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia.

Seminar dan Pameran Kopi Nusantara yang diadakan selama empat hari mulai tanggal 24-27 Juni 2014 mulai pukul 09.00-17.00 WIB di Plaza Kemenperin

Dalam sambutannya, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, acara ini dimaksudkan untuk meningkatkan permintaan dan konsumsi kopi dalam negeri sehingga bisa mendorong pengembangan industri kopi nasional.

"Indonesia mempunyai prospek yang baik di industri Kopi. Karena, Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan Vietnam dengan produksi pada tahun 2013 sebesar 692 ribu ton atau sekitar 8 persen dari produksi konsumsi dunia," kata Hidayat, Selasa (24/6/2014).

Acara ini diharapkannya dapat menjadi wahana pendorong bagi para pengusaha industri pengolahan kopi untuk memperkenalkan produk, kualitas dan citra merek serta memperoleh berbagai masukan dan keinginan dari pelanggannya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemenperin Ansari Bukhari melaporkan sedikitnya, 42 peserta dari stakeholder perkopian nasional turut ambil bagian dalam pameran kali ini.

Adapun stand yang disediakan berjumlah 50 unit yang terdiri dari 23 peserta dari industri pengolahan kopi, 6 peserta dari instansi, 3 peserta dari asosiasi kopi, 3 peserta dari cafe, 3 peserta dari perusahaan mesin pengolahan kopi, 2 peserta dari institusi litbang dan 2 peserta dari perusahaan kemasan.
(hen/hen)

Ada Piala Dunia dan Pilpres, Konsumsi Kopi Naik 30%


Dana Aditiasari - detikfinance
Selasa, 24/06/2014 13:02 WIB

Jakarta -Gelaran Piala Dunia Brasil 2014 telah dimulai sejak pertengahan bulan ini. Tidak hanya bagi Brasil, dampak positifnya pun terasa sampai ke Indonesia. Salah satu yang menikmati efek manis Piala Dunia adalah industri kopi.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan, dari catatan tim di kementeriannya terdapat peningkatan tajam konsumsi kopi sejak pelaksanaan Piala Dunia. Selain itu, momentum pemilihan presiden (pilpres) juga mendorong konsumsi kopi.

"Pertandingan bola dan pilpres, ada ngobrol dengan meminum kopi. Ini event yang besar membuat market menjadi besar. Dari yang saya ketahui, konsumsi kopi meningkat 30%," ucap Hidayat di Plaza Industri, Jakarta, Selasa (24/6/2014).

Dikatakan Hidayat, sebenarnya industri kopi nasional memang terus tumbuh meskipun tanpa adanya dua gelaran besar tersebut. Namun normalnya pertumbuhan hanya terjadi rata-rata 7,5% per tahun. Dengan pertumbuhan yang mencapai 30%, Hidayat yakin industri kopi nasional dapat menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia.

Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan Vietnam. Tahun lalu, produksi kopi nasional tercatat 692 ribu ton atau sekitar 8% dari produksi kopi dunia.

Bukan hanya volume produksinya yang besar, lanjut Hidayat, Indonesia juga punya berbagai jenis kopi. Mulai dari kopi gayo, mandailing, lampung, toraja, luwak, dan sebagainya.

"Dengan didorong pertumbuhan kelas menengah dan perubahan gaya hidup masyarakat, kinerja industri pengolahan kopi dalam negeri mengalami peningkatan signifikan," kata Hidayat.

(hds/hds)