Search This Blog

Sunday 9 October 2016

Green Beans Papua Arabica, Wamena Single Origin

<a href='https://www.jualo.com/iklan/green-beans-papua-arabica-wamena-single-origin?userid=842237


1. Wilayah: Pegunungan Tengah, Dataran Tinggi Papua
2. Kabupaten: Jayawijaya, Tolikara, Puncak Jaya, Lani Jaya, Mamberamo Tengah, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Yalimo, Puncak Papua, Nduga, Dogiyai, Enarotali
3. SCAI exporter dan kontak: KSU Baliem Arabica info@papua.coffee
4. Production Area: Lembah Baliem
5. Jenis:Arabica: Linie S varietas berasal dari India jenis S-288 dan S-795. Kemudian varietas Typica banyak dikembangkan oleh KSU Baliem Arabica belakangan ini dan akan terus dikembangkan sebagai Kopi Kedua setelah Jamaica Blue Mountain Coffee
6. Tanah: Volcanic
7. Ketinggian: 1,200 1,800 meter dari atas permukaan laut
8. Name and cup profile: Heavy body with low acidity.Chocolate with tobacco notes.
9. Proses: Wet dan Dry; Washed and Semi-washed
10. Kadar air/ Moisture:12 - 14% 
11. Defect ...%
12. Certification:Organik dari Control Union (2008-sekarang) , Rainforest Alliance (2008-sekarang) dan CERES (sampai 2008 - 2012)
13. Aroma: Honey like chocolaty caramel fruity
14. Body: Moderate medium acid clean. Complex Flavor, rich body, mouthfull, floral, earthy, long finished, hints of vanilla
15. Ciri:Kekentalan tinggi, keasaman rendah, rasa cokelat dengan sentuhan tembakau / rempah
16. Aftertaste: Smokey choc caramley balanced
17. Crop cycle: April, Mar, Sept
Semua produk kami berlabel:
- 100% organic
- 100% Arabica
- 100% Papua single origin (Wamena single origin, Tolikara Single Origin, Puncak Jaya Single Origin, Arfak Single Origin, dsb.)
- Sejak 2014 kami mengambil posisi menolak upaya modifikasi organisme terhadap genetika kopi, sehingga produk kami bebas dari GMO.
Informasi selengkapnya tentang produk kami silahkan kunjungi:
01. www•papuacoffees•com
02. www•papuamart•com
03. www•kopiwamena•com
04. www•papua•coffee;
05. www•kopipapua•biz
06. www•organicarabica•coffee;
07. www•buahmerah•biz
08. www•pandanuslam•com

Surabaya Coffee Festival 2016 dan Kopi Papua

Kopi Papua Baliem Produksi Barista Yuanita Rachma, Surabaya
Kopi Papua atau Kopi Wamena, atau Kopi Papua Baliem, atau kami sebut Baliem Arabica hadir dalam acara Surabaya Coffee Festival 2016, yang diselenggarakan tanggal 1 - 2 Oktober 2016, bersamaan dengan peringatan International Coffee Day pada 1 Oktober 2016.

Utusan dari PAPUAmart.com Pusat Yogyakarta mewakili KSU Baliem Arabica sebagai produsen Kopi Papua, Wamena Single Origin dan di-host oleh Yauanita Rachma, pemilik "The House of Coffee Surabaya". Hubungan Kopi Papua dengan The House of Coffee Surabaya sudah lama terjalin, dan kerjasama ini sudah menghasilkan banyak hal.

Surabaya The House of Cofee milik Yuanita Rachma
Uusan Kopi Papua, Natalia Wunungga dan Easter PK Tawy menyempatkan diri selama dua hari melihat semua kegiatan yang terjadi dalam festival dimaksud, dan dengan demikian membantu mengembangkan wawasan tentang "dunia kopi" dan dengan wawasan ini dapat melihat ke belakang dan ke depan, melihat potensi yang dimiliki dan apa yang dapat dilakukan untuk terus mengembangkan bisnis kopi di Tanah Papua.

Dapat dilihat dair foto-foto ini ada "Kopi Papua Baliem", yang kami sebut sebagai Kopi Papua Wamena Single Origin ditampilkan dalam festival ini juga.

Kopi Papua Baliem memang punya banyak nama. Ada yang menyebutnya Kopi Wamena, ada pula Kopi Papua Baliem, ada yang memanggil kopi. Kami dari KSU Baliem Arabica menyebutnya Kopi Baliem Arabica atau Kopi Papua Wamena Single Origin untuk yang Green Beans, dan Baliem Blue Coffee sebagai produk jadi, dalam bentuk bubuk dan yang telah digoreng (sangrai/ roasted)



Friday 7 October 2016

Rasa Kopi Baliem Beda

SURABAYA PAGI, Surabaya - Dibanding dengan jenis lain, rasa kopi baliem beda. Kopi papua baliem memang bisa direkomendasikan bagi para penikmat kopi di Indonesia, beda sekali ada rasa yang menunjukan seperti vanilla, rasanya komplek sekali dan.

Demikian diungkapkan Yunita Rachma Owner The House of Coffee. "Untuk harga yang ditawarkan kopi Papua baliem dijelaskan dari kemasan 25 gram - 250 gram sekitar Rp 135 ribu, tapi juga kita jual biji kopi mentahnya per kilo sekitar Rp 85 ribu,".

Produksi dari bubuk kopi ini, lanjutnya, dari roasted papua yang diproduksi masih sangat tradisional di daerah baliem. "Kita sistemnya via online," pungkasnya. jee

Wednesday 28 September 2016

Maskapai Ini Sajikan Kopi Indonesia di Penerbangan Kelas 1

Ragam kopi khas Toraja, Aceh, Padang, Papua, dan Flores disajikan.

VIVA.co.id – Banyak cara yang dilakukan maskapai penerbangan untuk memanjakan para penumpangnya, salah satunya yang dilakukan maskapai milik pemerintah, Garuda Indonesia. Kali ini Garuda memberikan jamuan spesial kepada para penumpangnya dengan memnyajikan kopi spesial khas Indonesia.

"Ada beberapa kopi yang kita sugguhkan. Ada Kopi Toraja, Aceh, padang, Papua, dan Flores," ujar Direktur Niaga Garuda  Indonesia Toni Soetirto di konferensi pers Garuda Travel Fair 2016, di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Kamis, 22 September 2016.

Toni mengatakan kopi-kopi yang disajikan kepada penumpang merupakan kopi dengan kualitas terbaik,tak hanya kopi, sebelumnya Garuda Indonesia juga telah lebih dulu  menyajikan menu-menu khas Indonesia dalam kabin pesawat, seperti nasi tumpeng, sate, dan lain sebagainya.

"Kami menyediakan berbagai menu mulai dari nasi tumpeng lengkap dengan lauknya sampai dengan berbagai jenis sate," katanya.

Garuda yang memperkenalkan menu kuliner on board di berbagai negara, termasuk di London sebagai upaya memanjakan penumpang, khususnya di kelas bisnis dan first class dengan berbagai jenis hidangan khas Indonesia.

"Suatu kebanggaan bisa mempromosikan kuliner Indonesia yang beragam kepada penumpang Garuda," kata Toni.

Thursday 11 August 2016

Barista Papua pertama racik "Baliem Blue Coffee"

Barista Kopi pertama di Papua Darmin Rad Kwano memperlihatkan kopi asli Wamena yang telah dikemas. (Foto: Antara Papua/Hendrina Dian Kandipi)
Wamena (Antara Papua) - Kabupaten Jayawijaya kini telah memiliki seorang barista asli Papua yang pertama di Bumi Cenderawasih dan berhasil meracik kopi hasil tanam sendiri dinamai "Baliem Blue Coffee".

Darmin Rad Kwano, Barista Papua, di Wamena, Rabu, mengatakan kopi berjenis arabica organik ini dihasilkan oleh petani tradisional Papua dan merupakan kopi berkualitas kedua dari Jamaika Blue Coffee.

"Kopi arabica baliem ini dalam satu tahun hanya sekali panen, sedangkan dalam untuk diproses agar siap saji membutuhkan enam bulan mengingat medan yang ditempuh sangat sulit," katanya.

Menurut Darmin, jadi kopi ini juga diperhitungkan atau diukur kadar airnya, lalu proses "roasted" kemudian digiling sendiri sampai ke tahapan jadi hingga siap dikonsumsi.

"Untuk petugas dari mulai petani hingga yang memproses kopi ini hingga menjadi siap saji, semuanya merupakan orang asli Papua," ujarnya.

Dia menjelaskan sebelum berkecimpung dalam dunia usaha kopi ini, petugas-petugasnya telah menjalani pelatihan di Jakarta Coffee House selama enam bulan.

"Dalam proses penanaman hingga panen, kesemuanya dilakukan dibawah naungan pihak Koperasi Baliem Arabica di mana telah menyiapkan pula sumber daya manusianya untuk menanam," katanya lagi.

Sekadar diketahui, Jamaika memiliki kopi yang sangat terkenal di dunia, nama kopi itu adalah Blue Mountain, di mana kopi Wamena Papua ternyata memiliki karakteristik yang serupa dengan kopi asal Jamaika ini. 

Kopi Wamena Papua bercita rasa buah dengan kombinasi pahit yang sedang dan body yang juga tidak berat. (*)
Editor: Anwar Maga
COPYRIGHT © ANTARA 2016

Monday 20 June 2016

Kopi Papua, Pembaruan mingguan 18 Juni 2016


, Kopi Papua, Pembaruan mingguan 18 Juni 2016
BERITA
KOMPAS.com
DOGIYAI, KOMPAS.com – Setelah sukses promosi kopi Indonesia di tingkat global melalui ajang Specialty Coffee Association of America (SCAA) ...
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
WEB
Mendag Luncurkan Gerakan "Dengan Bangga Menyeduh Kopi Papua"
Jerman Borong Gula Kelapa Organik Indonesia Senilai Rp 10 Miliar. Humas, 09 Juni 2016 · Sasar Pasar Nontradisional, Kemendag Dorong Pebisnis ...
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Mentri Perdagangan : Kopi Papua Sangat Layak Di Kosumsi
Dogiyai (Papua) TabloidBongkar.com – Dalam rangka untuk mencanangkan kopi Papua di wilayah Meepago menteri perdagangan RI Thomas ...
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Polres Nabire Lakukan Pengawalan Menteri Perdagangan Untuk Program
Polres Nabire Lakukan Pengawalan Menteri Perdagangan Untuk Program “Bangga Menyeduh Kopi Papua”. IMSumarsono 12/06/2016 01:15 am.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Menteri Perdagangan RI, Thomas Trikasih Lembong, Gelar Dialog & Luncurkan Program Seduh ...
Menteri Perdagangan RI, Thomas Trikasih Lembong, Gelar Dialog & Luncurkan Program Seduh Kopi Papua Di Dogiyai. 11 June, 2016 17:43 INFO ...
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Mendag Luncurkan Program Bangga Menyeduh Kopi Papua
Mendag Luncurkan Program Bangga Menyeduh Kopi Papua. Papua menjadi salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia yang sangat diminati.
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan
Mendag Luncurkan Gerakan Dengan Bangga Menyeduh Kopi Papua
WE Online, Dogiyai - Setelah sukses promosi kopi Indonesia di tingkat global melalui ajang Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo ...
Google Plus Facebook Twitter Tandai sebagai tidak relevan 

Saturday 18 June 2016

Minum Kopi Melebihi Suhu 65 Derajat Berpotensi Kanker

TEMPO.CO, Paris - Meminum kopi dan minuman lain dalam kondisi yang sangat panas "kemungkinan" menyebabkan kanker esofagus (saluran makanan). Hal itu diungkapkan sebuah badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu, 15 Juni 2016, sambil menyangkal dampak negatif minuman kafein itu pada suhu normal.

Menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), untuk beberapa jenis kanker, ada indikasi bahwa kopi mungkin bermanfaat. Namun kopi bukan diminum melebihi suhu 65 derajat Celcius.

Badan itu mengatakan satu dari lebih seribu penelitian memutuskan minuman sangat panas "kemungkinan memberikan efek karsinogenik kepada manusia". "Tidak peduli apa jenis cairan, yang penting adalah suhu," kata ahli epidemiologi, Dana Loomis, yang mengambil bagian dalam penelitian minuman panas paling populer dunia.

IARC melihat studi penuh ilmiah terbitan sambil mempertimbangkan kemungkinan korelasi penyakit kanker dengan minum kopi atau mate, minuman herbal dari Amerika Selatan yang populer di Asia Barat.

Menurut evaluasi akhir, keduanya diklasifikasikan sebagai "potensi penyebab kanker atau cancerogenic kepada manusia" sejak 1991.

IARC menyatakan bukti yang dikumpulkan sejak itu tidak mengaitkan minuman sehubungan dengan meningkatnya risiko kanker, tapi hanya jika diminum pada suhu melebihi 65 derajat Celcius.

"Ulasan di Cina, Iran, Turki, dan Amerika Selatan di mana teh atau mate diminum dengan sangat panas (sekitar 70 derajat Celcius) menemukan risiko kanker esofagus meningkat ketika suhu minuman meningkat," ujar IARC, seperti dilansir Time, 15 Juni 2016.

TIME.COM | DW | YON DEMA

Tuesday 22 March 2016

Pemprov Mengaku Mau Menguasai Pasar Kopi di Dunia, Tetapi di Lapangan Pelaku Usaha Kopi Mau Diabaikan

Apa artinya di satu sisi mengaku mau menguasai pasar kopi dunia, tetapi di sisi lain Koperasi Baliem Arabica sebagai satu-satunya pengelola Kopi di Tanah Papua, pengekspor kopi Papua tunggal, anggota AEKI dan SCAI diabaikan.

Demikian tanggapan dari Ketua Koperasi Bailem Arabica, Ev. Selion Karoba, S.Th.menanggapi pernyataan Kepala Dinas Provinsi Papua, John Nahumury
Memang kopi kita (Papua, red) sudah terkenal tapi produksinya masih terbatas sehingga Pemerintah Papua terus berupaya mengembangkan komoditi ini di wilayah Lapago dan Mepago guna menangkap peluang ini,” kata Nahumury kepada wartawan di Jayapura, Jumat (19/2) kemarin. <http://kopipapuabaliem.blogspot.co.id/2016/02/pemprov-dorong-kopi-papua-bisa-kuasai.html>
Pertanyaan sekarang ialah "siapa yang layak dan siapa yang berhak" menangani pengembangan Kopi Papua dimaksud?

Menurut Ketua Koperasi,
Kalau Pemerintah mau berbisnis, seharusnya keluar dari birokrasi dan berbisnis secara murni, menjadi entrepreneur, bentuk badan usaha dan jalankan bisnis. Jangan jabatan dijadikan sebagai lahan untuk berbisnis. Ini akan membuat cita-cita Papua Bangkit! Papua Mandiri! dan Papua Sejahtera! malah terbalik menjadi Papua Mati! Papua Melarat! dan Papua Hancur!
Koperasi Baliem Arabica dari sisi organisasi, dari sisi legalitas, dari sisi pengalaman, dan terutama sekali dari sisi keahlian sudah lebih dari memenuhi syarat, tetapi para Kepala Dinas terkait, Dinas Perindagkop, Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian dan Sekda Bidang Perekonomian sama sekali tidak melihat siapa yang sudah nyata berkarya dan berwira-usaha dan siapa yang menjadi antek-antek politisi dan perusak pembangunan di Tanah Papua.

 Masih menurut Ketua Koperasi
Yang kami tidak punya ialah kong-kalingkong. Kami berbisnis murni untuk kepentingan untung-rugi bagi anggota Koperasi. Kami tidak main persen, kami tidak main uang untuk kepentingan apapun. Kami tidak main sogok, dan tidak janji-janji kepada pihak pejabat untuk memberikan porsi. Makanya kami dipersulit. Tanah Papua dibaptis dengan Nama Tuhan, karena itu permainan kotor dalam proyek-proyek seperti ini harus ditumpas dari Tanah Papua.

Monday 29 February 2016

Pemprov Dorong Kopi Papua Bisa Kuasai Pasar Luar Negeri

Feb 29, 2016
 
Jayapura, Wiiyai News – Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Papua, Jhon D. Nahumury mengatakan, saat ini hasil produksi kopi Papua masih sangat terbatas, namun Pemerintah Papua terus mendorong tantangan ini agar kopi yang di kelolah petani Papua bisa memiliki pasar di luar Negeri.

“Memang kopi kita (Papua, red) sudah terkenal tapi produksinya masih terbatas sehingga Pemerintah Papua terus berupaya mengembangkan komoditi ini di wilayah Lapago dan Mepago guna menangkap peluang ini,” kata Nahumury kepada wartawan di Jayapura, Jumat (19/2) kemarin.

Pihaknya menyambut positif ketertarikan Pemerintah Polandia yang meminta agar kopi Papua bisa di ekspor ke Negara yang memiliki kemiripan simbol dan lambang Negara dengan Indonesia.

Untuk itu, lanjut Jhon, para Bupati di wilayah Lapagao dan Mee Pago dapat menindak lanjuti peluang pasar yang sudah terbuka untuk terus mengembangkan komoditi kopi agar bisa di ekspor di Polandia.

“Sekarang tinggal bagaimana kita di Provinsi mendorong para Bupati yang wilayahnya mengembangkan kopi dengan menggiatkan kelompok tani dan pelaku usaha agar bisa memanfaatkan peluang pasar itu,” ungkapnya.

Dijelaskannya, ketersediaan bahan baku kopi sangat penting dan perlu di perhatikan agar memenuhi kebutuhan ekspor kopi ke Polandia dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Selain itu, perluasan areal, peningkatan kegiatan serta penganekaragaman agar dapat mencukupi kebutuhan kopi yang diminta Pemerintah Polandia.

“Jadi, perbaikan kualitas itu sangat penting dan harus dilakukan sebelum kopi di ekspor keluar Negeri,” jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Polandia menyampaikan ketertarikannya mengekspor kopi dari Papua.

Hal itu disampaikan Kepala Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedutaan Besar Republik Polandia untuk Indonesia Romuald Morawski saat berkunjung ke Jayapura beberapa waktu lalu.

Romuald berharap keinginan itu bisa segera direalisasi secepatnya. “Kami sangat menyukai kopi Papua karena kualitasnya yang bagus sehingga jika boleh dapat diekspor ke Polandia. Sebab kami merupakan penggemar dan pengkonsumsi kopi produksi Papua,” kata Romuald Morawski. (Piet)

Friday 19 February 2016

Kopi Papua Baliem dijual lewat KiosOn.com sejak Februari 2016

Awal tahun 2016 menjadi waktu bersejarah bagi perkembangan Toko Online Papua umumnya dan khususnya penjualan Kopi Papua Baliem, atau Kopi Baliem Arabica, atau Kopi Papua atau Kopi Wamena karena sejak bulan Februari 2016 ini penjualan Kopi Papua dilakukan lewat jaringan/ outlet KiosOn.com yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kami dari PAPUAmart.com group menyambut baik perkembangan ini, karena dengan ini fokus produksi Kopi Papua menjadi meningkat, konsentrasi produksi menjadi lebih dan promosi dan penjualan kami serahkan sebagian besar dilakukan oleh KiosOn.com

Kami mengundang kita semua mulai beli Kopi Papua lewat KiosOn.com